Memori Penuh? Ini 7 Daftar Aplikasi Android yang Sebaiknya Dihapus Sekarang
Mungkin kita pernah merasa heran kenapa HP Android yang awalnya lancar banget, lama-lama jadi lemot, cepat panas, dan muncul peringatan “penyimpanan hampir penuh”? Padahal, kalau dilihat sekilas, kita nggak merasa menyimpan file besar atau aplikasi baru.
Nah, penyebabnya sering kali bukan karena foto atau video, tapi karena banyaknya aplikasi yang sebenarnya nggak kita butuhin, baik itu bawaan pabrikan maupun yang dulu sempat diinstal tapi kini sudah tak terpakai.
Semakin banyak aplikasi terpasang, semakin sesak pula memori internal HP kita. Belum lagi kalau aplikasi itu berjalan di latar belakang (background), bikin RAM kepanasan dan baterai cepat terkuras.
Nah, lewat artikel ini, kita akan bahas tuntas 7 jenis aplikasi Android yang sebaiknya segera dihapus kalau kita nggak mau HP jadi lambat atau memori cepat penuh. Kita juga akan bahas sedikit tentang kenapa aplikasi-aplikasi ini sering bikin masalah dan apa alternatif terbaik yang bisa kita lakukan.
1. Aplikasi Bawaan Pabrik (Bloatware)
Mari kita mulai dari yang paling menyebalkan.
Saat kita pertama kali membeli HP Android baru, kita tentu berekspektasi mendapatkan sistem operasi yang bersih. Tapi kenyataannya? Kita seringkali disambut oleh belasan aplikasi yang tidak pernah kita minta, tapi sudah terpasang rapi di homescreen.
Inilah yang kita sebut Bloatware.
Ini adalah aplikasi yang dipasang oleh pabrikan (seperti Samsung, Oppo, Xiaomi, Vivo) atau operator seluler. Tujuannya? Tentu saja, kerja sama bisnis. Mereka ingin kita menggunakan browser buatan mereka, app store buatan mereka, aplikasi email mereka, atau bahkan game demo yang mereka promosikan.
Kenapa harus dihapus?
Jujur saja, berapa banyak dari kita yang pakai "Browser Bawaan" jika kita sudah nyaman dengan Google Chrome? Berapa banyak yang pakai "Music Player" bawaan jika kita sudah berlangganan Spotify?
Meskipun kita tidak pernah membukanya, aplikasi ini tetap memakan ruang penyimpanan yang berharga.
Ini yang paling berbahaya. Banyak bloatware berjalan di latar belakang (background process), mengonsumsi RAM dan menyedot baterai kita tanpa izin.
Masalah terbesar dari bloatware adalah... mereka seringkali tidak bisa dihapus dengan cara biasa. Ini adalah "tamu tak diundang" yang menolak untuk pergi.
Solusinya:
- Coba Hapus (Uninstall). Tekan dan tahan ikon aplikasi. Jika ada opsi "Copot Pemasangan" (Uninstall), kita beruntung. Segera lakukan.
- Jika Tidak Bisa. Nonaktifkan (Disable). Ini adalah jurus pamungkas kita. Jika opsi "Uninstall" tidak ada, kemungkinan besar hanya ada opsi "Nonaktifkan" (Disable).
- Masuk ke Pengaturan > Aplikasi > Lihat semua aplikasi.
- Cari aplikasi bloatware tersebut (misalnya, "Game Hub", "App Market" bawaan, atau "Weather" yang tidak jelas).
- Pilih aplikasi itu, lalu tekan "Nonaktifkan".
- Lalu, tekan "Paksa Berhenti" (Force Stop) dan "Hapus Data & Cache".
Menonaktifkan aplikasi memang tidak menghapusnya dari memori internal, tapi ini akan menghentikannya berjalan di latar belakang, menghapus datanya, dan menyembunyikannya dari laci aplikasi kita. Ini adalah langkah terbaik kedua setelah uninstall.
2. Aplikasi Antivirus Pihak Ketiga
Ini mungkin poin yang paling memicu perdebatan. "Lho, bukannya antivirus itu penting untuk keamanan?"
Penting. Tapi pertanyaannya, apakah kita perlu menginstal aplikasi antivirus tambahan di Android? Jawabannya, untuk 99% dari kita: Tidak Perlu.
Sistem operasi Android modern sudah memiliki sistem keamanan berlapis yang sangat canggih. Yang paling utama adalah Google Play Protect.
Google Play Protect secara otomatis memindai miliaran aplikasi di Play Store dan aplikasi yang sudah terpasang di HP kita setiap hari. Ia akan memberi peringatan jika menemukan malware atau aplikasi berbahaya (PUA - Potentially Harmful Application).
Solusi Aman Tanpa Antivirus Tambahan:
- Hanya instal dari Google Play Store. Ini adalah aturan emas keamanan Android.
- Selalu update OS dan aplikasi ke versi terbaru.
- Waspada saat browsing dan jangan klik tautan (link) sembarangan.
Dengan tiga langkah itu, ditambah Google Play Protect yang sudah aktif, HP kita sudah jauh lebih aman. Hapus antivirus pihak ketiga itu, dan rasakan HP kita bernapas lebih lega.
3. Aplikasi Peningkat Performa (RAM Booster/Cleaner)
Kita semua tergoda dengan janjinya: "Satu Klik, HP Langsung Ngebut!" atau "Kosongkan RAM, Main Game Anti-Lag!"
Aplikasi seperti RAM Booster, CPU Cooler, Battery Saver, atau Junk Cleaner adalah kategori aplikasi yang paling "menyesatkan" di Play Store.
Mari kita bedah mitosnya:
Mitos 1
RAM Penuh = HP Lambat Ini ada sedikit kesalahpahaman. RAM penuh tidak selamanya membuat HP menajdi lambat.
Sistem operasi modern seperti Android dirancang untuk menggunakan RAM sebaik mungkin. RAM yang kosong adalah RAM yang terbuang sia-sia.
Android secara cerdas menyimpan aplikasi yang sering kita buka di dalam RAM (ini disebut caching). Tujuannya? Agar saat kita membukanya lagi, aplikasi itu bisa langsung tampil, tanpa perlu loading dari awal. Ini justru membuat HP terasa lebih cepat.
Apa yang dilakukan RAM Booster? Mereka secara paksa "menghentikan" (force close) semua aplikasi di latar belakang untuk mengosongkan RAM.
Apa yang terjadi selanjutnya? Sistem Android yang cerdas tadi akan berpikir, "Lho, kok aplikasi penting ini (misalnya WhatsApp) mati? Saya harus hidupkan lagi." Akhirnya, Android akan me-restart aplikasi-aplikasi itu.
Proses "menghentikan" lalu "menghidupkan lagi" ini akan membuat jauh lebih boros baterai dan sumber daya prosesor daripada membiarkan aplikasi itu "tertidur" dengan tenang di RAM.
Mitos 2
CPU Cooler bisa mendinginkan HP Tidak ada aplikasi yang bisa mendinginkan hardware (perangkat keras) HP kita secara magis.
Yang mereka lakukan hanyalah... (tebak?) menghentikan proses di latar belakang. Jika HP kita panas, itu karena prosesor bekerja keras. Cara mendinginkannya adalah dengan menghentikan aktivitas berat itu (misalnya berhenti main game), bukan dengan aplikasi "pendingin".
Solusi Sebenarnya jika HP kita terasa lambat, yang perlu kita lakukan adalah:
- Restart HP
Cara paling sederhana dan efektif untuk "menyegarkan" sistem. Lakukan seminggu sekali. - Hapus Aplikasi (bukan membersihkan RAM)
Hapus aplikasi yang tidak kita pakai (seperti yang sedang kita bahas di artikel ini). - Hapus Cache (secara manual jika perlu)
Jika satu aplikasi (misal Instagram) cache-nya terlalu besar (sampai bergiga-giga), kita bisa masuk ke Pengaturan > Aplikasi > Instagram > Penyimpanan > Hapus Cache.
4. Aplikasi Duplikat dengan Fungsi Sama
- Ada berapa aplikasi Browser? (Chrome, Samsung Internet, Opera, Firefox)
- Ada berapa aplikasi Galeri Foto? (Google Photos, Galeri bawaan)
- Ada berapa aplikasi Pemutar Musik? (Spotify, YouTube Music, Player bawaan)
- Ada berapa aplikasi Catatan? (Google Keep, Samsung Notes, Evernote, Catatan bawaan)
- Ada berapa aplikasi Email? (Gmail, Email bawaan, Outlook)
5. Aplikasi Media Sosial yang Jarang Dipakai
- Facebook: Aplikasi utamanya sangat berat.
- Instagram: Banyak cache foto dan video.
- TikTok: Sama, banyak cache video.
- Twitter/X, LinkedIn, Snapchat, Pinterest...
- Hapus Aplikasi yang Jarang Dibuka: Jika kita hanya membukanya kurang dari seminggu sekali, hapus aplikasinya.
- Gunakan Versi Web (PWA): Ini adalah solusi terbaik. Kita masih bisa mengakses Facebook, Twitter, atau LinkedIn dengan sangat baik melalui browser (seperti Chrome).
- Instal Versi "Lite": Jika kita harus punya aplikasinya tapi ingin hemat sumber daya, gunakan versi "Lite" jika tersedia (seperti Facebook Lite atau Instagram Lite). Mereka jauh lebih ringan dan hemat data.
6. Game yang Sudah Lama Tidak Dimainkan
Hampir semua game online modern menyimpan progres kita di server (cloud). Kita tinggal login ulang dengan akun Google Play, Facebook, atau akun game kita, dan semua progres, skin, dan item kita akan kembali.
Kita mengorbankan ruang penyimpanan yang sangat berharga saat ini, hanya demi "kenyamanan" di masa depan yang belum tentu terjadi. Ruang 20 GB itu bisa kita gunakan untuk ribuan foto baru, puluhan aplikasi produktivitas, atau membuat HP kita bernapas lebih lega.
- "Kapan terakhir kali saya membuka game ini?"
- "Apakah saya benar-benar akan memainkannya lagi dalam sebulan ke depan?"
7. Aplikasi yang Sudah Tidak Digunakan
- Buka Google Play Store.
- Ketuk ikon profil kita di kanan atas.
- Pilih "Kelola aplikasi & perangkat".
- Pindah ke tab "Kelola".
- Di sana, akan ada filter bertuliskan "Baru diupdate". Ketuk itu dan ubah menjadi "Paling jarang digunakan".

Posting Komentar untuk "Memori Penuh? Ini 7 Daftar Aplikasi Android yang Sebaiknya Dihapus Sekarang"
Posting Komentar